Jumat, 12 Desember 2014

oil water separator (OWS)



KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa sehingga penulis dapat menyelesaikan  karya tulis ini dengan baik. Dan Dengan didorong oleh keinginan yang luhur dalam menyumbangkan pikiran dalam proses pengembangan dunia pendidikan, terutama dalam Mata kuliah Teknik permesinan kapal ini penulis mendapat kesempatan dalam mengerjakan tugas-tugas dengan baik dan bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan Umumnya bagi pembaca serta kita semua.
Karya tulis ini ditulis secara sederhana agar dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca sehingga tujuan pemahaman dapat tercapai dengan baik. Disamping itu penulis ini didasarkan atas pustaka yang ada dan diambil dari berbagai referansi yang dipunya dan didapatkan oleh penulis dari berbagai buku maupun medi-media sosial dan dunia maya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini jauh dari kesempurnaan. Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki oleh penulis, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan guna memberikan masukkan dalam penyempurnaan karya tulis ini. Karya tulis ini mengulas tentang  alat pemisah kandungan minyak (oil water separator) dan sistem –sistem yang  ada dalam  alat  tersebut.
Pada kesempatan ini penulis juga  mengucapkan terima kasih kepada Dosen pengajar yang telah memberikan penulis tugas sehingga peulis bisa membuat karya tulis ini dan mempelajarinya  dengan  baik  dan  menambah  pengetahuan  penulis,  semoga bermanfaat bagi  kita  semua  amien.....





DAFTAR ISI

1.       cover              .................................................................................................... 1
2.      Kata pengantar       ............................................................................................  2
3.      Pendahuluan       ...............................................................................................   3
4.      Pembahasan      .................................................................................................   4
5.      Pengertan alat pemisah air berminya/ OWS ....................................................   4
6.      Sistem filter air dan sistem alaram    ................................................................   6
7.      Alat  pembakar  minyak  kotor / incenerstor  ...................................................  10
8.      Penutup      .......................................................................................................   11
9.      Daftar pustaka    ...............................................................................................  12










BAB 1
PENDAHULUAN

             Dengan perkembangan dunia maritime yang semakin maju dan bertambahnya jumlah kapal maka akan sangat mempengaruhi tingkat pencemaran laut, akibat limbah-limbah yang dibuang dari kapal, terutama limbah yang mengandung minyak. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kapal pasti menghasilkan air got terutama di kamar mesin. Air got pada akhirnya akan di buang ke laut namun harus diperhatikan agar tidak terjadi pencemaran laut akibat dari pembuangan limbah tersebut.
Bertitik tolak pada masa-masa sebelumnya telah diadakan konvensi-konvensi misalnya pada awal tahun 1970 di Paris yang dikenal dengan nama Paris Convention, pada awal Oktober 1971 di Oslo diadakan persetujuan yang mengenai Prevention of Marine Pollution By Dumping for Ship and Craft, dan tahun 1973 telah dikeluarkan ketentuan mengenai minyak kotoran dan sampah yang diperbolehkan dibuang kelaut yang yang lebih dikenal dengan nama MARPOL 1973 serta pada tanggal 15 Juli 1977 di New York telah ditetapkan konferensi masalah lingkungan hidup.
Salah satu Organisasi di dunia yaitu IMO telah menetapkan peraturan-peraturan yang berkenaan dengan prosedur dan tatacara pembuangan limbah kapal berikut sangsi-sangsi bagi kapal yang melanggar sehingga untuk mendukung dan melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan tersebut dan mencegah sangsi yang dapat diberikan pada kapal yang melanggar dimana akan membawa kerugian bagi kapal dan perusahaan pelayaran, maka sekarang ini pada setiap kapal telah dilengkapi dengan peralatan atau pesawat yang dapat membersihkan air got dari kandungan minyak oily water separator (OWS) sehingga pada saat di buang ke laut tidak menimbulkan pencemaran.



BAB II
PEMBAHASAN
OIL WATER SEPARATOR (OWS)
Oil Water Separator atau sering disebut sebagai OWS adalah sebuah alat yang berfungsi memisahkan cairan, dalam hal ini cairan yang dimaksud adalah air dan minyak, yang mana berat jenis air lebih besar dari pada berat jenis minyak sehingga saat proses pemisahan terjadi, air akan berada di bagian bawah dan minyak akan berada dibagian atas. Prinsip kerja pemisahan oil water separator dilakukan dengan cara mengubah kecepatan dan arah cairan dari sumur (well), sehingga cairan tersebut dapat terpisah. Adapun fungsi dari Oil Water Separator adalah digunakan untuk penanganan air yang berasal dari bilga dimana air tersebut masih bercampur dengan minyak dan harus dipisahkan sebelum dibuang kelaut.Selai itu Oil Water Separator menggunakan Hukum Stokes untuk mendefinisikan kecepatan terapungnya sebuah benda/partikel berdasarkan berat jenis dan ukurannya.Dalam hal ini.minyak akan terakumulasi keatas permukaan air.
Diatas kapal Oil Water Separator digunakan supaya air yang keluar dari kapal tidak bercampur minyak sehingga tidak mencemari lingkung.
Sistem terpenting dalam menjaga kemurnian dan bersihnya fluida dari kandungan air dan kotoran debu atau partikel lainnya...
                 
Gambar 1 oil water separator.
SISTIM FILTER AIR

Prinsip Kerja Oily Water Separator
                        

Gambar 2 prinsip kerja oil water separator

Prinsip dasar dan cara keria OWS vaitu pemisahannya berdasarkan berat jenis dari unsur – unsur yang terkandung di dalam air got yang di proses. Dirnana unsure yang memiliki berat jenis paling besar (lumpur) akan berada paling bawah dan keluar lewat sludge out, kemudian air yang berat jenis lebih berat dari minyak dan lebih ringan dari lumpur akan berada dibawah minyak di ruang pemisah. Sehingga minyak yang berada dipermukaan akan dialirkan ke Waste Oil Tank, sedangkan air yang telah melalui proses penyaringan yang kedua akan keluar dari OWS dengan tingkat kandungan dibawah 15 ppm.
            1St  Chamber (Tabung Pemisahan Pertama)
Air yang bercampur dengan minyak, melewati plat-plat pemisah primer (primary separating plates), minyak dan lumpur akan melekat pada plat selanjutnya terus keatas melalui plat-plat sekunder (secondary separating plats). Kandungan minyak dan lumpur yang masih ikut akan akan menempel pada plat ini. Setelah melalui primary dan secondary plates , air got akan mengalir terus ke bagian atas tabung, kandungan minyak yang terbawa akan terkumpul pada bagian atas tabung (oil Collecting Tank) dan air got akan mengalir ke bawah Tabung. Minyak yang terkumpul pada oil collecting chamber akan di salurkan ke sludge tank melalui solenoid valve.
2nd and 3rd Chamber (Tabung pemisah kedua dan ketiga)
            Air got dari 1st chamber masuk melalui bagian bawah pada tabung kedua. Setelah masuk air got melalui coalescer untuk penyaringan sisa-sisa minyak, selanjutnya mengalir kebagia atas tabung. Sisa-sisa kandungan minyak akan terkumpul pada bagian atas tabung (oil collecting chamber) lalu mengalir ke sludge tank dengan membuka valve, sedangkan air got akan mengalir ke bagian bawah tabung 3rd chamber. Adapun proses pada tabung ketiga sama dengan proses pemisahan yang terjadi pada proses ka dua.
Jadi prinsip pemisahannya ialah berdasarkan dari berat jenis masing-masing, yang mana berat jenis minyak lebih ringan daripada berat jenis air sehingga minyak akan terapung di atas permukaan air.
CaraKerja Oily Water Separator
v 1 st Separating Chamber
Pada tabung pertama, bila kandungan minyak yang terdapat dalam tabung sudah banyak, maka oily water sensor akan mengirim sinyal ke monitoring yang terletak pada samping tabung. Setelah menerima sinyal dari oily water separator maka monitoring unit akan mengirim/mengaktipkan solenoid valve sehingga katup akan terbuka, dan minyak yang terkumpul pada oil collecting chamber akan mengalir ke sludge tank. Pada saat yang bersamaan lampu indicator yang berwarna merah akan menyala dan lampu indicator yang berwarna hijau akan mati.
Bila kandungan minyak sudah kecil, maka oily water sensor akan menghentikan pengiriman sinyal ke monitoring lalu monitoring akan me-non aktifkan solenoid valve, sehingga katup kembali tertutup. Pada saat itu juga, lampu hijau (lampu indicator) akan menyala, dan lampu indicator berwarna merah akan mati, berarti air got sudah memenuhi syarat untuk di buang ke laut.
V2and 3rd separating chamber
Untuk tabung kedua dan ketiga, tidak terdapat monitoring. Jadi bila pada tabung kedua kandungan minyak yang ikut dengan air got terlalu banyak, maka oily water sensor akan mengirim sinyal ke lampu indicator sehingga lampu itu menyala dan sekaligus mengaktifkan sistem alarm.

prinsip penseparasian
Pada dasarnya prinsip penseparasian pada (OWS)  ada 2 jenis yaitu:
1. Penseparasian Gravitasi, dan
2. Penseparasian Sentrifugal.



Dasar teori separator Sentrifugal
Operasi pemisahan partikel berdasarkan kesesuainnya, misalnya dalam hal ini partikel padatan dengan partikel padatan, partikel air dengan partikel air, partikel minyak dengan minyak.

Bagian-bagian Separator Sentrifugal
         
         
PEMBAKARAN
Membakar  minyak  di  laut  lepas  umumnya  kurang  berhasil,  karena  minyak  ringan yang terkandung telah menguap secara cepat. Selain itu panas dari api akan diserap oleh air laut sehingga pembakaran tidak akan efektif.
Masalah  pencemaran  di  laut  tidak  akan  ada  habisnya  selama  manusia  masih melakukan aktivitas atau  kegiatan  produksi  di  laut  seperti  menangkap  ikan  dengan menggunakan  mesin,  membuang  air  bilge,   pengeboran  lepas  pantai,  dan pembuangan minyak serta membuang bahan-bahan berbahaya yang seenaknya tanpa menghiraukan  faktor  lingkungan,  jadi  untuk  menjaga  keindahan  laut  serta keanekaragaman biotanya  yang merupakan sumber daya alam diperlukan kesadaran dari kita akan kelestarian alam.













Bab V
Penutup

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa oil warer separator  adalah sebuah alat yang berfungsi memisahkan cairan, dalam hal ini cairan yang dimaksud adalah air dan minyak, yang mana berat jenis air lebih besar dari pada berat jenis minyak sehingga saat proses pemisahan terjadi, air akan berada di bagian bawah dan minyak akan berada dibagian atas. Prinsip kerja pemisahan oil water separator dilakukan dengan cara mengubah kecepatan dan arah cairan dari sumur (well), sehingga cairan tersebut dapat terpisah.
Ada pun pada dasarnya prinsip penseparasian pada (OWS)  ada 2 jenis yaitu:
1. Penseparasian Gravitasi, dan
2. Penseparasian Sentrifugal.
 Saran
Mengingat masih adanya kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini maka kami memberikan sedikit saran sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan untuk penulisan selanjutnya, antara lain:
Ø  Kurangnya  penelitian  secara  langsung   atau  turun  lapangan  secara  langsuang   sehingga  penulis  kurang  detail  dalam  menulis  karya  tulis ini.
Ø  Kuarang  adanya  alat – alat  yang  di  bahas  oleh  penulis  sendiri  sebab  penulis  sendiri  tidak  menemukan  alat  tersebut  sehingga  masih  menjadi  angan – angan   bagi  penulis  sendiri.     



REFERENSI

[1] Ship Hydrodynamics, Lecture Notes of  Propulsion Part.
[2]  Buletin IMarE Edisi ke-38, Juli 2008, hal.4-5 (Sumber: MER, Edisi April 2008 – HR)
[3]   National Maritime Research Institute, Science of Ships and the Sea vol.4, 2004, p.42-45.

[6]   Naoki Ueda ; Hajime Numaguchi, (2005 AP4): The First Hybrid CRP-POD Driven  Fast ROPAX Ferry in the World.