KATA PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini dengan
baik. Dan Dengan didorong oleh keinginan yang luhur dalam menyumbangkan pikiran
dalam proses pengembangan dunia pendidikan, terutama dalam Mata kuliah Teknik
permesinan kapal ini penulis mendapat kesempatan dalam mengerjakan tugas-tugas
dengan baik dan bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan Umumnya bagi
pembaca serta kita semua.
Karya tulis ini ditulis secara
sederhana agar dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca sehingga tujuan
pemahaman dapat tercapai dengan baik. Disamping itu penulis ini didasarkan atas
pustaka yang ada dan diambil dari berbagai referansi yang dipunya dan didapatkan
oleh penulis dari berbagai buku maupun medi-media sosial dan dunia maya.
Penulis menyadari bahwa karya tulis
ini jauh dari kesempurnaan. Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang
dimiliki oleh penulis, kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan guna
memberikan masukkan dalam penyempurnaan karya tulis ini. Karya tulis ini
mengulas tentang alat pemisah kandungan
minyak (oil water separator) dan sistem –sistem yang ada dalam
alat tersebut.
Pada kesempatan ini penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada
Dosen pengajar yang telah memberikan penulis tugas sehingga peulis bisa membuat
karya tulis ini dan mempelajarinya
dengan baik dan
menambah pengetahuan penulis,
semoga bermanfaat bagi kita semua
amien.....
DAFTAR ISI
1.
cover ....................................................................................................
1
2.
Kata pengantar ............................................................................................ 2
3.
Pendahuluan ............................................................................................... 3
4.
Pembahasan
................................................................................................. 4
5.
Pengertan alat pemisah air berminya/ OWS .................................................... 4
6.
Sistem filter air dan sistem alaram
................................................................ 6
7.
Alat pembakar minyak kotor
/ incenerstor ...................................................
10
8.
Penutup ....................................................................................................... 11
9.
Daftar pustaka ............................................................................................... 12
BAB 1
PENDAHULUAN
Dengan perkembangan dunia maritime yang semakin maju dan bertambahnya jumlah kapal maka akan sangat mempengaruhi tingkat pencemaran laut, akibat limbah-limbah yang dibuang dari kapal, terutama limbah yang mengandung minyak. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kapal pasti menghasilkan air got terutama di kamar mesin. Air got pada akhirnya akan di buang ke laut namun harus diperhatikan agar tidak terjadi pencemaran laut akibat dari pembuangan limbah tersebut.
Dengan perkembangan dunia maritime yang semakin maju dan bertambahnya jumlah kapal maka akan sangat mempengaruhi tingkat pencemaran laut, akibat limbah-limbah yang dibuang dari kapal, terutama limbah yang mengandung minyak. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap kapal pasti menghasilkan air got terutama di kamar mesin. Air got pada akhirnya akan di buang ke laut namun harus diperhatikan agar tidak terjadi pencemaran laut akibat dari pembuangan limbah tersebut.
Bertitik
tolak pada masa-masa sebelumnya telah diadakan konvensi-konvensi misalnya pada
awal tahun 1970 di Paris yang dikenal dengan nama Paris Convention, pada awal
Oktober 1971 di Oslo diadakan persetujuan yang mengenai Prevention of Marine
Pollution By Dumping for Ship and Craft, dan tahun 1973 telah dikeluarkan
ketentuan mengenai minyak kotoran dan sampah yang diperbolehkan dibuang kelaut
yang yang lebih dikenal dengan nama MARPOL 1973 serta pada tanggal 15 Juli 1977
di New York telah ditetapkan konferensi masalah lingkungan hidup.
Salah
satu Organisasi di dunia yaitu IMO telah menetapkan peraturan-peraturan yang
berkenaan dengan prosedur dan tatacara pembuangan limbah kapal berikut
sangsi-sangsi bagi kapal yang melanggar sehingga untuk mendukung dan
melaksanakan peraturan yang telah ditetapkan tersebut dan mencegah sangsi yang
dapat diberikan pada kapal yang melanggar dimana akan membawa kerugian bagi
kapal dan perusahaan pelayaran, maka sekarang ini pada setiap kapal telah dilengkapi
dengan peralatan atau pesawat yang dapat membersihkan air got dari kandungan
minyak oily water separator (OWS) sehingga pada saat di buang ke laut tidak
menimbulkan pencemaran.
BAB II
PEMBAHASAN
OIL WATER SEPARATOR (OWS)
Oil Water Separator atau sering
disebut sebagai OWS adalah sebuah alat yang berfungsi memisahkan cairan, dalam
hal ini cairan yang dimaksud adalah air dan minyak, yang mana berat jenis air
lebih besar dari pada berat jenis minyak sehingga saat proses pemisahan
terjadi, air akan berada di bagian bawah dan minyak akan berada dibagian atas.
Prinsip kerja pemisahan oil water separator dilakukan dengan cara mengubah
kecepatan dan arah cairan dari sumur (well), sehingga cairan tersebut dapat
terpisah. Adapun fungsi dari Oil Water Separator adalah digunakan untuk
penanganan air yang berasal dari bilga dimana air tersebut masih bercampur
dengan minyak dan harus dipisahkan sebelum dibuang kelaut.Selai itu Oil
Water Separator menggunakan Hukum Stokes untuk mendefinisikan kecepatan
terapungnya sebuah benda/partikel berdasarkan berat jenis dan ukurannya.Dalam
hal ini.minyak akan terakumulasi keatas permukaan air.
Diatas kapal Oil Water Separator
digunakan supaya air yang keluar dari kapal tidak bercampur minyak sehingga
tidak mencemari lingkung.
Sistem terpenting dalam menjaga
kemurnian dan bersihnya fluida dari kandungan air dan kotoran debu atau
partikel lainnya...

Gambar 1 oil water separator.
SISTIM FILTER AIR
Prinsip Kerja Oily Water Separator

Gambar 2 prinsip kerja oil water separator
Prinsip
dasar dan cara keria OWS vaitu pemisahannya berdasarkan berat jenis dari unsur
– unsur yang terkandung di dalam air got yang di proses. Dirnana unsure yang
memiliki berat jenis paling besar (lumpur) akan berada paling bawah dan keluar
lewat sludge out, kemudian air yang berat jenis lebih berat dari minyak dan
lebih ringan dari lumpur akan berada dibawah minyak di ruang pemisah. Sehingga
minyak yang berada dipermukaan akan dialirkan ke Waste Oil Tank, sedangkan air
yang telah melalui proses penyaringan yang kedua akan keluar dari OWS dengan
tingkat kandungan dibawah 15 ppm.
1St Chamber (Tabung Pemisahan Pertama)
Air
yang bercampur dengan minyak, melewati plat-plat pemisah primer (primary
separating plates), minyak dan lumpur akan melekat pada plat selanjutnya terus
keatas melalui plat-plat sekunder (secondary separating plats). Kandungan
minyak dan lumpur yang masih ikut akan akan menempel pada plat ini. Setelah
melalui primary dan secondary plates , air got akan mengalir terus ke bagian
atas tabung, kandungan minyak yang terbawa akan terkumpul pada bagian atas
tabung (oil Collecting Tank) dan air got akan mengalir ke bawah Tabung. Minyak
yang terkumpul pada oil collecting chamber akan di salurkan ke sludge tank
melalui solenoid valve.
2nd and 3rd Chamber
(Tabung pemisah kedua dan ketiga)
Air got dari 1st chamber masuk melalui bagian bawah pada tabung
kedua. Setelah masuk air got melalui coalescer untuk penyaringan sisa-sisa
minyak, selanjutnya mengalir kebagia atas tabung. Sisa-sisa kandungan minyak
akan terkumpul pada bagian atas tabung (oil collecting chamber) lalu mengalir
ke sludge tank dengan membuka valve, sedangkan air got akan mengalir ke bagian
bawah tabung 3rd chamber. Adapun proses pada tabung ketiga sama dengan proses
pemisahan yang terjadi pada proses ka dua.
Jadi
prinsip pemisahannya ialah berdasarkan dari berat jenis masing-masing, yang
mana berat jenis minyak lebih ringan daripada berat jenis air sehingga minyak
akan terapung di atas permukaan air.
CaraKerja
Oily Water Separator
v 1 st Separating Chamber
Pada
tabung pertama, bila kandungan minyak yang terdapat dalam tabung sudah banyak,
maka oily water sensor akan mengirim sinyal ke monitoring yang terletak pada
samping tabung. Setelah menerima sinyal dari oily water separator maka
monitoring unit akan mengirim/mengaktipkan solenoid valve sehingga katup akan
terbuka, dan minyak yang terkumpul pada oil collecting chamber akan mengalir ke
sludge tank. Pada saat yang bersamaan lampu indicator yang berwarna merah akan
menyala dan lampu indicator yang berwarna hijau akan mati.
Bila
kandungan minyak sudah kecil, maka oily water sensor akan menghentikan
pengiriman sinyal ke monitoring lalu monitoring akan me-non aktifkan solenoid
valve, sehingga katup kembali tertutup. Pada saat itu juga, lampu hijau (lampu
indicator) akan menyala, dan lampu indicator berwarna merah akan mati, berarti
air got sudah memenuhi syarat untuk di buang ke laut.
V2and 3rd separating chamber
Untuk
tabung kedua dan ketiga, tidak terdapat monitoring. Jadi bila pada tabung kedua
kandungan minyak yang ikut dengan air got terlalu banyak, maka oily water
sensor akan mengirim sinyal ke lampu indicator sehingga lampu itu menyala dan
sekaligus mengaktifkan sistem alarm.
prinsip
penseparasian
Pada dasarnya prinsip
penseparasian pada (OWS) ada 2 jenis
yaitu:
1.
Penseparasian Gravitasi, dan
2.
Penseparasian Sentrifugal.

Dasar teori separator
Sentrifugal
Operasi pemisahan
partikel berdasarkan kesesuainnya, misalnya dalam hal ini partikel padatan
dengan partikel padatan, partikel air dengan partikel air, partikel minyak
dengan minyak.
Bagian-bagian Separator Sentrifugal


PEMBAKARAN
Membakar minyak
di laut lepas
umumnya kurang berhasil,
karena minyak ringan yang terkandung telah menguap secara
cepat. Selain itu panas dari api akan diserap oleh air laut sehingga pembakaran
tidak akan efektif.
Masalah pencemaran
di laut tidak
akan ada habisnya
selama manusia masih melakukan aktivitas atau kegiatan
produksi di laut
seperti menangkap ikan
dengan menggunakan mesin, membuang
air bilge, pengeboran
lepas pantai, dan pembuangan minyak serta membuang
bahan-bahan berbahaya yang seenaknya tanpa menghiraukan faktor
lingkungan, jadi untuk
menjaga keindahan laut
serta keanekaragaman biotanya
yang merupakan sumber daya alam diperlukan kesadaran dari kita akan
kelestarian alam.
Bab V
Penutup
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat
ditarik kesimpulan bahwa oil warer separator
adalah sebuah alat yang berfungsi
memisahkan cairan, dalam hal ini cairan yang dimaksud adalah air dan minyak,
yang mana berat jenis air lebih besar dari pada berat jenis minyak sehingga
saat proses pemisahan terjadi, air akan berada di bagian bawah dan minyak akan
berada dibagian atas. Prinsip kerja pemisahan oil water separator dilakukan
dengan cara mengubah kecepatan dan arah cairan dari sumur (well), sehingga
cairan tersebut dapat terpisah.
Ada
pun pada dasarnya prinsip penseparasian pada (OWS) ada 2 jenis yaitu:
1.
Penseparasian Gravitasi, dan
2.
Penseparasian Sentrifugal.
Saran
Mengingat masih adanya
kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini maka kami memberikan sedikit
saran sebagai bahan pertimbangan dan perbaikan untuk penulisan selanjutnya,
antara lain:
Ø Kurangnya
penelitian secara
langsung atau turun
lapangan secara langsuang
sehingga penulis kurang
detail dalam menulis
karya tulis ini.
Ø Kuarang adanya
alat – alat yang di
bahas oleh penulis
sendiri sebab penulis
sendiri tidak menemukan
alat tersebut sehingga
masih menjadi angan – angan bagi
penulis sendiri.
REFERENSI
[1] Ship Hydrodynamics, Lecture Notes of Propulsion Part.
[2] Buletin IMarE Edisi ke-38,
Juli 2008, hal.4-5 (Sumber: MER, Edisi April 2008 – HR)
[3] National Maritime Research Institute, Science
of Ships and the Sea vol.4, 2004, p.42-45.
[6] Naoki Ueda ; Hajime Numaguchi, (2005 AP4): The First
Hybrid CRP-POD Driven Fast ROPAX Ferry
in the World.